Momen Para Orang Tua Antar Putra Putrinya Masuk Ponpes di Garut
Mulai hari ini puluhan santri baru bersiap menuntut ilmu di Pondok Pesantren Rumah Qur’an (PPRQ) Yava Al Barokah, yang berlokasi di kawasan Kampung Cimanglid, Desa Padamulya, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Diketahui, PPRQ Yava Al Barokah merupakan salah satu pesantren yang metode pembelajarannya mengkhususkan pada pendalaman ilmu Al Qur’an, termasuk hafalan (Tahfidzul Qur’an) dan hadits di dalamnya.
Dalam menjalankan lembaga pendidikannya, para pengelola PPRQ Yava Al Barokah senantiasa m ng depankan kualitas daripada kuantitas.
Tak heran, setiap memasuki tahun ajaran baru pesantren ini hanya menerima puluhan santri saja. Setelah melalu seleksi ketat, santri yang lolos disesuaikan dengan kuota dan fasiltas yang tersedia.
“Insha Allah putra putri tercinta ibu bapa setelah masuk di sini (pesantren) kini sepenuhnya menjadi tanggung jawab kami. Jangan risau, serahkan saja semua pada Allah SWT, doa kan saja anak anak kita bisa mendapat ilmu yang bermanfaat dan bisa mencintai Al Qur’an,” tutur Ustadz Abdul Syakur, yang merupakan pengelola PPRQ Yava Al Barokah, saat menyampaikan sambutan di hadapan para orangtua dan wali santri, aula PPRQ Yava Al Barokah, Kamis, 2O Juli 2023.
Usai acara ramah tamah dan makan siang bersama, ada momen mengharukan yang tak terelakan. Momen haru tersebut membuncah saat para orang tua meninggalkan putra putrinya di pesantren tersebut.
Derai air mata, orang tua dan anak anak tercintanya begitu mengharu biru. Mereka tampak begitu berat hati, hanya harapan agar anak-anaknya shaleh shalihah, berilmu dan mencintai Al Qur’an yang menguatkan merereka.
Sementara itu, Joehana salahsatu orang tua siswa menegaskan, lebih baik anaknya menangis sebentar saat ini, daripada anaknya menangis selamanya kelak karena tak berilmu.
“Ya, kalau sedih biasa, sebagai ayah saya juga sangat sedih putri saya ditinggal di pondok pesantren. Namun kesedihan ini hanya sementara, dan lebih baik, daripada putri saya kelak menangis selamanya karena tak memiliki ilmu dan tak mengenal Al Qur’an,” kata Joehana.
Sumber: https://garut.suara.com/